Dibawah pohon Cedar ini...
Kutuangkan panasnya secangkir kerinduanku
Kepulan asapnya menggariskan siluet tubuhmu
Damai garis wajahmu dan anggunnya pribadimu
Jika temu dan rindu harus kupilih, tentulah rindu yang ku pilih..
Bukan naïf bukan pula kebodohan.
Tapi waktu saat ini menggenggam kita dengan cengkraman cita dan kehidupan.
Kujadikan engkau kampong halamanku.Tempat aku kembali mereguk kedamaian.
Bagaimana mungkin sayap sayap jiwa akan terbang melupakan kampong halaman?
Kubiarkan cinta member kekuatan kepadamu, hingga sayap sayapnya menerbangkanmu
kedalam kebahagiaan..
Lengkapilah kisahku dengan ceritamu. Pena hariku dengan tintamu..
Lengkapilah bayangku dengan bayang ragamu..
Perempuanku…
Pernahkah engkau dengar para remaja berucap kata?
Tentang perasaan agung yang mereka rasa. Gejolak dari cawan sang
pemberi Cinta.
Illahi..
Engkaulah tujuan kami. Keridhaan-Mu pencarian kami.
Kepada-Mu perjalanan kami dan kehadapan wajah-Mu cita-cita kami.
Izinkan panasnya secangkir kerinduan ini aku rasa tanpa kugenggam..
Hingga halal akan kuteguk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar