Perjuangan
Ngatijo
Ngatijo,
seorang tukang pijat tunanetra yang ada Jalan Wates, Km 7, Gamping, Sleman
Yogyakarta. Ia menjadi seorang tukang pijat sejak tahun 1996, setelah musibah
yang menimpanya.
Sebelum
menjadi tukang pijat, ia juga pernah bekerja sebagai kuli bangunan dan pemasang
pipa Pertamina. Sampai pada akhir tahun 1994, Ngatijo mengalami musibah
kecelakaan, yang menyebabkan matanya tidak dapat berfungsi dengan baik.
Setelah
mengalami kebutaan, Ngatijo tidak tau harus menjalani kehidupan dan menghidupi
keluarganya. Namun dalam hatinya ia tetap semangat dan tidak berputus asa.
Berkat dukungan orang-orang sekitarnya yang terus memotivasi, Ngatijo
memutuskan untuk mengikuti pelatihan khusus tunanetra di Balai Latihan Kerja
(BLK) DIY.
Di
tempat pelatihan, Ngatijo memutuskan untuk mengikuti kursus pijat, dengan
pertimbangan jarak yang dekat dari kediamannya. Hingga akhirnya sampai saat ini
Ngatijo menekuni profesi sebagai tukang pijat.
Melalui
tangannya yang lincah lah mengalir pundi-pundi uang sebagai penopang hidupnya
dan keluarga.
Ngatijo
hidup bersama sang istri di dalam rumah sederhana yang mana rumah tersebut
sekaligus dijadikan sebagai tempat praktek pijat setiap kali pelanggan dating.
Ngatijo menggeluti pekerjaan ini tidak hanya sendiri, ia juga dibantu oleh
tenaga pekerja lainnya, yaitu para tunanetra juga yang magang di tempat pijat
ngatijo.
“Menghdapi permasalahan hidup tidak boleh
menyerah, kita harus berusaha sekuat tenaga agar bias menolong diri sendiri dan
orang lain.” Ujar Ngatijo. (maulidina niharotul izzah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar