Ilmu merupakan esensi yang penting dalam kehidupan manusia. Istilah Ilmu
dalam pengertiaan klasik yaitu pengetahuan tentang sebab-akibat. Atau
asal-usul. Istilah pengetahuan biasanya dilawankan dengan opiini, sedang
istilah sebab diambil dari kata yunani yaitu “aitia”, yakni prinsip
pertama.[1] Bahkan ketika nabi Adam pertama diturunkan dibumi pun telah
diajarkan ilmu-ilmu baru mengenai nama banyak hal. Ilmu pengetahuan memiliki
banyak arti dan cabang, namun secara epistimologis keilmuan pada hakikatnya gabungan
antara berpikir secara rasional dan secara empiris.[2]
Dalam alqur’an
juga telah disebutkan kemuliaan ilmu yang hendaknya dimilikin oleh setiap
orang. Sehingga dengan adanya ilmu menjadikan manusia lebih unggul derajatnya
dibanding makhluk-makhluk lain guna menjalankan tugas manusia sebagai khalifah
di bumi. Menurut Al-ghazali dalam bukunya Mi’yar al-alm bahwa Ilmu
adalah salinan (yang tehasilkan dalam mental obyek) yang sesuai dengan objek
ilmu. Dalam bukunya yang lain ia mengemukakan bahwa ilmu adalah rumusan tentang
sampainya hakikat ke dalam Hati.[3]
Dengan demikian kita bisa melihat bahwasanya ilmu merupakan hal yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan manusia.