Senin, 23 Desember 2013

penyesalan

Tak seharusnya aku membiarkan rasa ini tumbuh,mengakar hingga kedasar
Tak seharusnya ku menumpahkan perhatianku untuk seseorang yang bahkan tak punya wadah untuk menampung segala rasa
tak seharusnya ku menaruh sebuah harapan atasnya,jikalau ternyata hanya kekosongan yang tersisa
Tak seharusnya aku melakukan sesuatu yang takseharusnya pula terjadi,hingga dia memutuskan untuk pergi dan berpindah ke lain hati
tak seharusnya semua ini...
seakan hati bagaikan perahu nelayan diatas laut ,terombang ambing penuh kegelisahan
seakan hati bagaikan ayunan,dilempar-lempar penuh kegirangan
seakan hati bagaikan batu nisan,beku sendirian
tak pernahkah kau mengira,bahwa aku mencintaimu???
Tak pernahkah kau mengira bahwa aku membutuhkan mu???
Tak pernahkah kau mengira bahwa aku rindu kedatanganmu???
Layaknya  hatiku sebuah bahan experimen,dicoba-coba seenaknya
Jika cocok,ditampung,kalau tidak maka tong sampah yang akan ambil bicara
Dengan seenaknya kau datang dan dengan tanpa dosa kau pergi
Meninggalkan semua bekas luka dihati
Memang...
Semua ini salahku,yang terlalu bodoh dalam memahami  perasaan
Tergesa  dalam menarik kesimpulan
Sibuk merangkai segala kemungkinan
Lalu  menyesal di ujung penantian
Namun,Setelah tersadar...
Telah kupangkas habis semua perasaan itu
Dan Takkan ku biarkan ia  tumbuh bahkan untuk yang ke dua kalinya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar