prolog
Benak terkekeh renyah ketika
memandang sepasang hati menyatu,menyeringai pelan menatap kilauan indah lautan
bintang di langit.merasakan derup sayu hembusan angin yang menerpa wajah. Dan deburan ombak membuyarkan lamunan.
akankah hati itu bagai nelayan yang
sedang menjaring ikan?? Berat,namun membahagiakan.atau justru seperti payung
ditengah hujan badai? Andaikata aku sudah mengetahui semua rencana
tuhan...mengintip rahasia langit akan semua takdir...
bahkan sepasang hati itu tak
sedikitpun merasa terusik oleh kehadiran ku malam ini.begitukah indahnya jatuh
cinta?? pun aku lupa kapan terakhir kali aku merasakan getaran itu.getaran yang
tak pernah dirasakan melainkan oleh hati yang menemukannya.hanya indah...itu
saja...cukup untuk menggambarkan berjuta rasa yang terpancar dalam benak.langkah
kakinya bergerak menjauh,meninggalkan bekas jejak yang melekuk di atas pasir
putih. sama halnya dengan hati ku,yang masih terus mengendap,menyisakan bekas
goresan luka yang tersayat.sakit.
Saat pertama kali ku bertemu
dengannya,seseorang yang bahkan telah merampas secara diam-diam hati
ku,menggoreskan beribu harapan,menanam jutaan impian untukku bersanding
dengannya.namun sekalipun tak pernah kusangka akan berakhir luka.
”Royyan..” seru seseorang memanggil namaku
dari belakang.aku menoleh dan tidak mendapati seorangpun di sana.mungkin hanya
halusinasi.batinku.lorong sekolah ini sepi hanya ada beberapa petugas
kebersihan yang menjalankan kewajibannya.selalu berpeluh membereskan begitu
banyak sampah yang sembarangan dibuang oleh siswa.aku memutuskan untuk
berbalik,meninggalkan asal suara yang mungkin hanya perkiraanku saja.sedetik
kemudian aku melangkah kedepan, suara itu pun terdengar kembali,aku pun menoleh
untuk yang kedua kalinya namun kali ini agaknya ku percepat agar segera
kuketahui siapa pemilik suara.
“hai...aku Zayn” pemuda itu
tiba-tiba tepat didepanku ,menjulurkan tangan.aku pun balas menatapnya
lamat-lamat, membetulkan kacamata yang sedikit miring dibuatnya. memberi tanda
bahwa aku tidak mengetahui siapa dia.terlepas dari itu aku belum mengerti benar
kehadirannya yang begitu mengagetkanku.
“Zayn...?” ucapku sambil mengerutkan
kening dan ragu membalas jabat tangannya.dia balas mencomot jemariku
menggenggamnya erat sehingga reflek aku mengaduh kesakitan.”akhirnya....kau
ingat aku !” seru pemuda itu riang.ditambah kini dia memelukku secara paksa dan
seketika aku melepaskan diri dari pelukkannya dan buku yang kubawa jatuh
berantakan.aku semakin tidak mengerti siapa dia sebenarnya,terlintas bayangan
wajahnya pun tak pernah.dari mana dia berasal dan bagaimana dia tahu namaku??
Terlalu banyak pertanyaan melintas di pikiranku.”maaf...sebenarnya kau siapa??
Aku tidak merasa pernah bertemu denganmu sebelumnya”. Tanya ku tak menoleh
sembari memungut beberapa buku yang jatuh tadi.”astaga...kau tidak mengenalku?
Bagaimana bisa?aku zayn,royyan...teman masa kecilmu dulu...bagaimana kau bisa melupakan
aku,potongan masa kecilmu dulu??” protes pemuda itu seraya mengeluarkan sesuatu
dari saku celana. Dan aku seketika mambisu dibuatnya.
~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar