Jumat, 14 Maret 2014

Zayn dan Royyan




prolog

Benak terkekeh renyah ketika memandang sepasang hati menyatu,menyeringai pelan menatap kilauan indah lautan bintang di langit.merasakan derup sayu hembusan angin yang menerpa wajah.  Dan deburan ombak membuyarkan lamunan.
akankah hati itu bagai nelayan yang sedang menjaring ikan?? Berat,namun membahagiakan.atau justru seperti payung ditengah hujan badai? Andaikata aku sudah mengetahui semua rencana tuhan...mengintip rahasia langit akan semua takdir...
bahkan sepasang hati itu tak sedikitpun merasa terusik oleh kehadiran ku malam ini.begitukah indahnya jatuh cinta?? pun aku lupa kapan terakhir kali aku merasakan getaran itu.getaran yang tak pernah dirasakan melainkan oleh hati yang menemukannya.hanya indah...itu saja...cukup untuk menggambarkan berjuta rasa yang terpancar dalam benak.langkah kakinya bergerak menjauh,meninggalkan bekas jejak yang melekuk di atas pasir putih. sama halnya dengan hati ku,yang masih terus mengendap,menyisakan bekas goresan luka yang tersayat.sakit.

Saat pertama kali ku bertemu dengannya,seseorang yang bahkan telah merampas secara diam-diam hati ku,menggoreskan beribu harapan,menanam jutaan impian untukku bersanding dengannya.namun sekalipun tak pernah kusangka akan berakhir luka.
”Royyan..” seru seseorang memanggil namaku dari belakang.aku menoleh dan tidak mendapati seorangpun di sana.mungkin hanya halusinasi.batinku.lorong sekolah ini sepi hanya ada beberapa petugas kebersihan yang menjalankan kewajibannya.selalu berpeluh membereskan begitu banyak sampah yang sembarangan dibuang oleh siswa.aku memutuskan untuk berbalik,meninggalkan asal suara yang mungkin hanya perkiraanku saja.sedetik kemudian aku melangkah kedepan, suara itu pun terdengar kembali,aku pun menoleh untuk yang kedua kalinya namun kali ini agaknya ku percepat agar segera kuketahui siapa pemilik suara.
“hai...aku Zayn” pemuda itu tiba-tiba tepat didepanku ,menjulurkan tangan.aku pun balas menatapnya lamat-lamat, membetulkan kacamata yang sedikit miring dibuatnya. memberi tanda bahwa aku tidak mengetahui siapa dia.terlepas dari itu aku belum mengerti benar kehadirannya yang begitu mengagetkanku.
“Zayn...?” ucapku sambil mengerutkan kening dan ragu membalas jabat tangannya.dia balas mencomot jemariku menggenggamnya erat sehingga reflek aku mengaduh kesakitan.”akhirnya....kau ingat aku !” seru pemuda itu riang.ditambah kini dia memelukku secara paksa dan seketika aku melepaskan diri dari pelukkannya dan buku yang kubawa jatuh berantakan.aku semakin tidak mengerti siapa dia sebenarnya,terlintas bayangan wajahnya pun tak pernah.dari mana dia berasal dan bagaimana dia tahu namaku?? Terlalu banyak pertanyaan melintas di pikiranku.”maaf...sebenarnya kau siapa?? Aku tidak merasa pernah bertemu denganmu sebelumnya”. Tanya ku tak menoleh sembari memungut beberapa buku yang jatuh tadi.”astaga...kau tidak mengenalku? Bagaimana bisa?aku zayn,royyan...teman masa kecilmu dulu...bagaimana kau bisa melupakan aku,potongan masa kecilmu dulu??” protes pemuda itu seraya mengeluarkan sesuatu dari saku celana. Dan aku seketika mambisu dibuatnya.
~







Tidak ada komentar:

Posting Komentar